Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Order: Tubulidentata
Keluarga: Orycteropodidae
Genus: Orycteropus
Nama Ilmiah: Orycteropus afer
Nama Umum: Aardvark
Nama Lain: Antbear, Babi Bumi
Kelompok: Mamalia
Jumlah Spesies: 18
Lokasi: Sub-Sahara Afrika
Habitat: Sandy dan tanah liat
Warna: Coklat, abu-abu, kuning
Jenis Kulit: Rambut
Ukuran (L): 1.05m - 2.20m (3.4ft - 7.3ft)
Berat: 60kg - 80kg (130lbs - 180lbs)
Kecepatan Teratas: 40kph (25mph)
Diet: Omnivora
Prey: Rayap, Semut
Predator: Singa, macan tutul, Hyena
Gaya Hidup: Nokturnal
Perilaku Kelompok: Soliter
Life Span: 23 tahun
Usia Seksual Jatuh Tempo: 2 tahun
Periode Gestasi: 7 bulan
Ukuran rata-rata Litter: 1
Nama Young: Cub
Umur Penyapihan: 3 bulan
Status Konservasi: Sedikitnya Kepedulian
Perkiraan Ukuran Penduduk: Tidak diketahui
Ancaman Terbesar: Hilangnya habitat
Fitur Paling Khas: Panjang, lengket lidah dan telinga seperti kelinci
Fakta Menyenangkan: Bisa naik hingga 2ft tanah hanya dalam 15 detik!
Aardvark (Orycteropus afer) atau biasa dikenal dengan nama Beruang semut (Ant bear) adalah mamaliapemakan semut yang penyebarannya hanya dapat dijumpai di benua Afrika.[2][3] Kata aardvark diambil dari bahasa Afrika, yang dalam bahasa Inggrisnya berarti "earthpig" (babi tanah), meskipun kesamaan mereka dengan babi hanya sedikit.[3] Seekor aardvark dapat menggali tanah yang keras lebih cepat dibandingkan beberapa orang yang menggali dengan sekop.[3] Aardvark bisa makan hingga 50.000 serangga setiap malam yang mereka kumpulkan dengan lidah lengket yang dapat mereka panjangkan hingga 30 sentimeter.[3] Aardvark tidak mengunyah makananannya, mereka menelan seluruh makanan dan melakukan penggilingan di daerah otot perut.[3]
Aardvark merupakan hewan yang aktif pada malam hari (noktural).[3] Mereka menghabiskan waktu pagi hari dengan tidur meringkuk di dalam sarangnya.[3] Namun, terkadang mereka juga terlihat berkeliaran di luar pada siang hari dan sore hari yang dingin.[3] Pada malam hari aardvark meninggalkan sarang dan mulai mencari makanan.[3] Aardvark mencari semut dan rayap untuk dimakan dengan cara berjalan zigzag menyusuri tanah dengan moncongnya.[3] Mereka cenderung berjalan dengan cara menancapkan cakarnya ke tanah serta tampak agak lambat dan canggung.[3] Jika berjalan pada tanah yang lunak, ekor aardvark akan menyeret dan meninggalkan jejak di belakangnya.[3]
Persebaran aardvark sangat ditentukan oleh persebaran spesies semut dan rayap yang cocok sebagai makanan mereka.[2] Hewan ini tersebar di wilayah selatan Sahara, yaitu mulai dari Senegal ke Ethiopiahingga ke Afrika Selatan.[2] Aardvark dapat dijumpai di negara-negara di Afrika, antara lain: Angola, Botswana, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, Kongo, Republik Demokratik Kongo, Djibouti, Eritrea, Ethiopia, Gabon, Gambia, Ghana, Guinea-Bissau, Kenya, Malawi, Mali, Mozambik, Namibia, Niger, Nigeria, Rwanda, Senegal, Sierra Leone, Somalia, Afrika Selatan, Sudan, Swaziland, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe